太 上 老 君


Maha Dewa Tai Shang Lao Jun ( )

Maha Dewa Tai Shang Lao Jun adalah Dewa Tertinggi dari semua Dewa Dewi yang ada dalam Agama TAO. Hari besarnya adalah tanggal 15 bulan 5 Imlek.

Maha Dewa Tai Shang Lao Jun pernah tiga kali turun ke bumi, pertama sebagai Ban Ku Shi, kedua turun lagi sebagai Huang Ti, dan ketiga turun kembali sebagai Lao Zi ( ).

Dalam Agama TAO, Lao Zi lebih dikenal sebagai Nabi Agama TAO yang utama, dimana Nabi Lao Zi ( ) menulis Kitab Suci Agama TAO dengan judul Tao Tek Cing ( ).

By zhuge liang

二郎神



 
Erl Lang Shen (二郎神)

Menurut sejarah, Er Lang Shen (Ji Long Sin) adalah putra dari seorang gubernur dari propinsi Sichuan yang hidup pada jaman Dinasti Qin, dengan nama Li Bing.

Pada waktu itu Sungai Min (Min-jiang, salah satu cabang Sungai Yang Zi yang bermata air di wilayah Sichuan) seringkali mengakibatkan banjir di wilayah Guan-kou (dekat Chengdu).

Sebagai gubernur yang peka akan penderitaan rakyat, Li Bing segera mengajak putranya Li Er Lang meninjau daerah bencana dan memikirkan penanggulangannya.

Rakyat Guan-kou yang sudah putus asa menghadapi bencana banjir yang selalu menghancurkan rumah dan sawah ladang, tampak pasrah dan mengandalkan para dukun untuk menghindarkan bencana. Para dukun menggunakan kesempatan ini untuk memeras dan menakut-nakuti rakyat.Dikatakan bencana banjir itu diakibatkan karena Raja Naga ingin mencari istri. Maka penduduk diharuskan setiap tahun mengirimkan seorang gadis untuk dijadikan pengantin Raja Naga di Sungai Min itu.

Maka tiap tahun diadakan upacara penceburan gadis di sungai yang dipimpin oleh dukun dan diiringi oleh ratap tangis orang tua sang gadis.

Li Bing bertekad mengakhiri semua ini dan berusaha menyadarkan rakyat bahwa bencana dapat dihindari asalkan mereka bersedia bergotong-royong memperbaiki aliran sungai. Usaha ini tentu saja ditentang keras oleh para dukun yang melihat bahwa mereka akan rugi apabila rakyat tidak percaya lagi pada mereka.

Untuk menghadapi mereka, Li Bing mengatakan bahwa putrinya bersedia menjadi pengantin Raja Naga untuk tahun itu. Dia minta sang dukun untuk memimpin upacara. Sebelumnya Li Bing memerintahkan Er Lang untuk menangkap seekor ular air yang sangat besar, dimasukkan dalam karung dan disembunyikan di dasar sungai.

Pada saat diadakan upacara mengantar pengantin di tepi sungai, Li Bing mengatakan pada dukun kepala, bahwa ia ingin sang Raja Naga menampakkan diri agar rakyat bisa melihat wajahnya. Sang dukun marah dan mengeluarkan ancaman. Tapi Li Bing yang telah bertekad mengakhiri praktek yang kejam dan curang ini bersikeras agar sang dukun menampilkan wujud Raja Naga.

Pada saat yang memungkinkan untuk bertindak, Li Bing memerintahkan Er Lang untuk terjun ke sungai dan memaksa sang Raja Naga untuk keluar. Setelah menyelam sejenak Er Lang muncul kembali sambil menyeret bangkai ular air itu ke tepi. Penduduk menjadi gempar. Li Bing menyatakan bahwa sang Raja Naga yang jahat sudah dibunuh, rakyat tidak usah risau akan gangguannya lagi dan tidak perlu mengorbankan anak gadis setiap tahun.

Setelah itu Li Bing mengajak rakyat untuk bergotong-royong membangun bendungan untuk mengendalikan Sungai Min. Usaha ini akhirnya berhasil dan rakyat di daerah itu terbebas dari bencana banjir. Untuk memperingati jasa-jasa Li Bing dan Er Lang di tempat itu kemudian didirikanlah klenteng peringatan.

Pendapat lain mengatakan bahwa sebetulnya Er Lang Shen (二郎神) adalah Zhao Yu yang hidup pada jaman Dinasti Sui (581-618 SM). Kaisar Sui Yang Di (605-617 SM) mengangkatnya sebagai walikota Jia Zhou. Ia pernah membunuh seekor naga yang ganas di sungai dekat kota itu. Oleh penduduk kota Ia kemudian diangkat menjadi Er Lang Shen (二郎神). Pada saat itu Ia berumur 26 tahun.

Setelah kerajaan Sui runtuh, Ia menghilang tidak tentu rimbanya. Pada suatu ketika Sungai Jia Zhou kembali meluap, di antara halimun dan kabut yang menyelimuti daerah itu, terlihat seorang pemuda menunggang kuda putih, diiringi beberapa pengawal, membawa anjing dan burung elang, lewat di atas sungai itu. Itulah Zhao Yu yang turun dari langit.

Untuk mengenang jasa-jasanya penduduk mendirikan klenteng di Guan-kou dan menyebutnya Er Lang dari Guan-kou. Oleh Kaisar Zheng-zong dari dinasti Song, Ia diberi gelar Qing Yuan Miao Dao Zhen Jun (Ceng Goan Biau To Cin Kun) atau malaikat berkesusilaan bagus dari sumber yang jernih.

Hari besarnya diperingati pada tanggal 28 bulan 8 Imlek.
Er Lang Shen (二郎神) banyak dipuja di Propinsi Sichuan. Beberapa klenteng besar yang didirikan khusus untuknya terdapat di Chengdu yaitu Er Lang Miao, di Guan Xian dengan nama Guan Kou Miao, di Baoning, Ya-an dan beberapa tempat lain dengan nama Er Lang Miao. Kecuali Sichuan, Propinsi Hunan juga memiliki beberapa klenteng Er Lang yang cukup kuno.

Er Lang Shen (二郎神) ditampilkan sebagai seorang pemuda tampan bermata tiga, memakai jubah keemasan, membawa tombak bermata tiga, diikuti seekor anjing, kadang-kadang ditambah dengan seekor elang.

Dia dianggap sebagai Dewa Pelindung Kota-Kota di tepi sungai dan sering ditampilkan bersama Maha Dewa Tai Shang Lao Jun sebagai pengawal.

Bagi kita umat Tao,? Er Lang Shen mempunyai kesaktian yang luar biasa untuk menghadapi roh atau setan yang jahat.


Oleh: Ahin Thang


Empat Arti Tao



I. Tao sebagai “TAO”.
TAO () tidak berbentuk, merupakan “Sesuatu” yang sudah ada sebelum semuanya ada.   Arti TAO sulit dipahami, artinya sangat luas sehingga sulit diterangkan secara jelas dan rinci melalui sebuah kalimat atau kata-kata.

Arti TAO yang paling sederhana adalah “Jalan”. Ada juga yang mengartikannya “Kelogisan”, “Hukum”, “Pedoman” atau “Aturan”.    TAO adalah “Sesuatu” yang mendasari dan berada dibalik segala peristiwa yang terjadi di alam semesta ini.

Kenapa bumi berputar mengelilingi matahari ?
Kenapa bumi mempunyai gaya gravitasi ?
Kenapa oksigen dan hidrogen bisa membentuk senyawa menjadi air/H2O ?
Kenapa air pada suhu 100C mendidih lalu menguap menjadi gas dan kenapa air pada suhu 0C membeku menjadi es ?

Semuanya ada “Hukum”-nya, ada “Aturan”-nya, ada “Pedoman”-nya, ada “Kelogisan”-nya dan ada “Jalan”-nya. Semuanya karena TAO ().

Ikan berenang di air, tetapi tidak mengetahui adanya air.
Burung terbang menunggangi angin, tetapi tidak mengetahui adanya angin.
Manusia berada dalam TAO, tetapi tidak mengerti apa itu TAO !!!

II. Tao sebagai “Filsafat Tao”.
Filsafat TAO () sangat populer, kitabnya yaitu Dao De Jing/Tao Tek Cing () sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.    Isinya sangat padat dan sulit dipahami. Kitab tersebut adalah karya Laozi (老子), seorang Nabi Agung TAO.

Kitab ini tidak hanya digunakan oleh kaum Tao saja, tetapi ada beberapa aliran agama dan spiritual yang juga ikut mengambil manfaat dari kitab ini.

III. TAO sebagai “Agama TAO”.
Sebagai suatu agama, TAO () merupakan Agama yang tertua. Sejarah ajarannya dimulai dari Hwang Tee (Oei Tee), kurang lebih 2698SM – 2598SM, dipopulerkan dan berkembang ditangan Laozi (老子) dan diwujudkan sebagai agama oleh Zhang Dao Ling (Cang Tao Ling).

IV. TAO sebagai suatu “Spiritual”.
Pedoman TAO () yang selalu harmonis dan seimbang sesuai dengan lambangnya Yin Yang, menjadikan spiritual TAO tidak hanya memperhatikan masalah kerohanian saja, melainkan juga keduniawian. Melatih raga dan sukma, menggabungkan ilmu pengetahuan dengan agama. Diibaratkan berjalan dengan dua kaki, tidak pincang.

Jika tidak ada langit, mana mungkin ada bintang.

Bagaimanakah caranya mempelajari Tao ?
Itulah tugas anda!

By Tjing Wen